Kamis, 24 Januari 2013

a rocket to the moon - like we used to

I can feel her breath as she's sleeping next to me 
Sharing pillows and cold feet 
She can feel my heart, fell asleep to its beat  
Under blankets and warm sheets
 
If only I could be in that bed again  

If only it were me instead of him
 

Does he watch your favorite movies? 
Does he hold you when you cry? 
Does he let you tell him all your favorite parts?  
When you've seen it a million times
Does he sing to all your music  

While you dance to "Purple Rain"? 
Does he do all these things 
Like I used to?
 
14 months and 7 days ago 

Oh, I know you know 
how we felt about that night 
Just your skin against the window 
But we took it slow and we both know
 

It shoulda been me inside that car  
It should have been me instead of him in the dark
 

Does he watch your favorite movies? 
Does he hold you when you cry?  
Does he let you tell him all your favorite parts  
When you've seen it a million times?
Does he sing to all your music 

While you dance to 'Purple Rain'? 
Does he do all these things 
Like I used to?
 

I know, love (Well, I'm a sucker for that feeling) 
Happens all the time, love (I always end up feeling cheated)  
You're on my mind, love (Oh sorta let her when I need it)  
That happens all the time, love, yeah
 
Will he love you like I loved you?  

Will he tell you everyday?  
Will he make you feel like you're invincible 
With every word he'll say?
Can you promise me if this was right? 

Don't throw it all away
Can you do all these things? 

Will you do all these things  
Like we used to?  
Oh, like we used to

ac milan history


Sejarah

Kantor pusat pertama didirikan di 'Fiaschetteria Toscana' di Via Berchet di Milan, pada 1899. Sejak saat itu sejarah Milan yang sarat kejayaan terlahir karena klub itu terus mencatatkan namanya dalam buku rekor sepakbola sebagai salah satu tim yang paling terkenal dan paling sukses di dunia terutama dalam 15 tahun terakhir.
Sejarah Rossoneri bertaburan dengan nama-nama legendaris yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan klub, apakah itu para presiden, pelatih atau pemain. Presiden pertama adalah seorang expatriate asal Inggris, Alfred Edwards, yang menyaksikan klub itu meraih gelar pertamanya – hanya dua bulan setalh didirikan. Presiden dengan kesuksesan terbanyak adalah Silvio Berlusconi yng telah membawa Milan ke puncak dunia sejak berkuasa pada 1986.
Sebuah tim besar membutuhhkan seorang pelatih besar pula dan Milan jelas pernah ditangani oleh sejumlah bakat besar. Sosok-sosok seperti Gipo Viani, Nereo Rocco dan Nils Liedholm adalah para jagoan di era awal dan mereka diikuti oleh Arrigo Sacchi dan Fabio Capello yang membawa taktik dan strategi tim ke level baru yang banyak disebut-sebut sebagai pendekatan modern terhadap sepakbola. Seiring dengan itu, masing-masing dari mereka juga memastikan timnya memainkan sepakbola spektakuler.
Kejayaan di era Berlusconi diawali oleh Sacchi dan diikuti oleh Capello yang memenangi banyak trofi. Sacchi memenangi Piala Eropa secara beruntun bersama sebuah tim yang dianggap sebagai salah satu tim terhebat sepanjang sejarah, juga merebut gelar Serie A title, dua Piala Interkontinental dan Piala Super Eropa. Capello meneruskan itu dengan empat gelar liga, satu Piala Eropa dan satu Piala Super Eropa. Alberto Zaccheroni mempertahankan tradisi hebat itu dengan membawa timnya merebut gelar liga di tahun pertamanya sebelum Fatih Terim mengambil alilh untuk waktu yang singkat dan kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Carlo Ancelotti yang kepiawaian manajemennya telah membawa Milan kembali ke puncak di Italia dan Eropa.

1899/1929

Pada 16 Desember 1899 Klub Sepakbola dan Kriket Milan secara resmi didirikan, tapi kali pertama nama Milan muncul di muka umum adalah pada hari Senin, 18 Desember dalam sebuah artikel di harian Gazzetta dello Sport newspaper. Kantor pusat pertama awalnya ada di Fiaschetteria Toscana di Via Berchet di Milan dan Presiden Alfred Ormonde Edwards mendaftarkan tim ini ke Federasi Sepakbola Italia pada Januari.
Tim ini hanya memainkan satu pertandingan dalam musim pertamanya, melawan Torino, dan meski kalah, Milan mengangkat trofi pertamany, 'Medali Raja’, yang diberikan oleh Raja Umberto I.
Pada 1900/01, Milan memenangi gelar nasional pertamanya dan Medali Raja yang kedua, dan mereka kembali memenanginya di musim berikutnya. Selama bertahun-tahun tim Kiplin meraih sukses besar dan Milan menjadi tim paling populer di wilayah Lombardy, memenangi 'Palla Dapples' yang bergengsi selama tiga musim beruntun (1904/05 - 1905/06 - 1906/07).
Pemain top saat itu adalah Louis Van Hege, seorang pencetak gol hebat dengan rata-rata luar biasa 1,1 gol per laga. Pada musim 1914/15, kejuaraan dihentikan sebelum akhir tahun lantaran pecahnya Perang Dunia I, dan baru dimulai kembali pada 1919. Setelah beberpa perubahan dalam struktur pengurus, Pietro Pirelli diangkat sebagai Presiden baru. Ia menduduki jabatan itu selama hampir 20 tahun, dan di eranya Stadion San Siro Stadium diresmikan.

1929/1949

Era 1920-an adalah periode konsolidasi buat Rossoneri di mana tim ini tak membuat gebrakan besar di lapangan.
Klub ini mengubah namanya dari Milan F.C. menjadi Milan Associazione Sportiva, dan menyusul sejumlah perubahan di level atas kepengurusan, Umberto Trabattoni menjadi presiden pada 1940. Itu adalah posisi yang didudukinya hingga 1954. Tim ini melewati periode naik dan turun, tapi biasanya mengakhir musim di papan tengah dan jarang finis di posisi empat teratas.
Perang Dunia II membuat sepakbola terhenti hingga musim 1946-47 ketika kejuaraan kembali digelar di mana setiap tim hanya sekali saling berhadapan. Milan berhasil finis di posisi keempat di bawah raksasa Torino, Juventus dan Modena. Dalam dua musim berikutnya ada sesuatu seperti momen kelahiran kembali di mana tim ini finis di tempat kedua dan ketiga, dengan Torino sebagai juara dalam kedua kesempatan itu.

1949/1955

Kehadiran Gunnar Nordhal menandai awal era baru buat tim Rossoneri yang sudah terlalu lama dianggap sebagai pelengkap dalam urusan gelar liga. Selain Nordhal, yang menjadi top skorer liga dengan 35 gol di musim 1949/50, dua pemain Swedia lainnya bergabung ke tim: Nils Liedholm dan Gunnar Gren. Ketiganya, bersama dengan kiper Lorenzo Buffon, merupakan penambahan kekuatan yang dibutuhkan tim ini.
Milan memenangi gelar keempat di musim 1950/51 dan melengkapi tahun bersejarah itu dengan merebut Piala Latin.
Sukses terus berdatangan dan Nordahl merupakan top skorer liga untuk tiga musim beruntun, 1952/53, 1953/54 dan 1954/55. Dalam musim terakhirnya, sang kapten mengantar Rossoneri meraih gelar liga satu lagi.
Pada 1954, Juan Alberto Schiaffino, yang dijuluki "Pepe", dibeli dari Penarol dan menjadi salah satu pemain top dalam tim ini selama beberapa tahun ke depan.

1955/1960

Musim 1955/56 menjadi saksi keikutsertaan Milan dalam edisi pertama Piala Champions di mana mereka kalah dari tim yang kemudian jadi juara, Real Madrid, di semifinal, tapi mereka berhasil merebut Piala Latin untuk kali kedua saat mereka menang 3-1 atas Athletic Bilbao di final.
Dengan kehadiran pelatih baru Gipo Viani yang menangani tim ini, Milan memenangi gelar liga di musim 1956/57, tapi kejutan sesungguhnya musim itu adalah striker Gastone Bean, yang mencetak 17 gol. Setahun kemudian, tim itu menjadi lebih kompetitif ketika Jose Altafini bergabung dalam tim: pemain Brasil itu merebut hati para fans dengan skill dan keceppatannya bersama-sama kapten "tua" Liedholm, Cesare Maldini dan "Pepe" Schiaffino, playmaker tak terlupakan di lini tengah, Milan memenangi gelar di akhir persaingan seru dengan Fiorentina.
Schiaffino, salah satu dari beberapa pemain yang pantas mendapat gelar juara sejati, memainkan musim terakhirnya di tim Milan yang gagal bersinar dalam kejuaraan, tapi setidaknya Rossoneri berhasil mengatasi rival sekota, Inter, 5-3 dalam derby musim semi, di mana Altafini mencetak 4 gol.

1960/1970

Jika tahun-tahun sebelumnya ditandai oleh para pemain asing (Gre-No-Li, Schiaffino-Altafini) menjadi andalan, antara 1960 dan 1970, para pemain Italia tak hanya mengambil alih posisi sebagai aktor utama dalam sejarah klub ini, tapi juga menonjol di pentas dunia dan mengukir nama di level internasional. Dari tim Olimpiade 1960 Roma datang pemain-pemain seperti Trapattoni, Trebbi, Alfieri dan Noletti bersama dengan seorang anak muda bernama Gianni Rivera yang memainkan laga pertamanya untuk klub ini saat usianya baru 17, melawan Alessandria, bekas timnya, dalam sebuah kemenangan 5-3 buat Milan. Musim itu Rossoneri berada dalam pacuan gelar hingga akhir, tapi dua kekalahan dalam dua laga terakhir, lawan Bari dan Fiorentina, membuat mereka hanya menjadi runner-up.
Saat Nils Liedholm pergi, 'Paròn' Nereo Rocco datang sebagai pelatih baru untuk memunculkan sebuah era baru, ditandai dengan sukses di dalam dan luar negeri. Trofi pertama adalah gelar liga di musim the 1961-62, tapi sukses yang paling menyenangkan dan tak terlupakan adalah merebut Piala Eropa untuk kali pertama. Dalam final melawan Benfica, dimainkan di Satdion Wembley pada 22 Mei 1963, merupakan laga yang seru: Milan menganggkat piala setelah mengalahkan tim Portugal itu 2-1 (Altafini menyumbang 2 gol buat Milan dan Eusebio mencetak gol buat Benfica). Foto kapten Cesare Maldini mengangkat piala bersama Nereo Rocco masih terbayang dalam memori semua suporter Rossoneri.
Milan gagal mengulang sukses itu di Piala Interkontinental Cup, di mana Milan kalah 0-1 dari Santos dalam laga penentuan di Stadion Maracana. Di akhir musim, presiden Andrea Rizzoli meninggalkan klub setelah sembilan tahun bergelimang sukses besar termasuk empat gelar liga, satu Piala Latin dan Piala Eropa yang bergengsi. Ia dikenang tak hanya atas prestasi olahraganya, tapi juga karena membangun pusat latihan centre of Milanello yang kemudian menjadi aset penting selama bertahun-tahun.
Setelah beberapa musim yang mengecewakan di mana tim ini bermain jauh di bawah potensi mereka, Milan kembali ke puncak klasemen di musim 1967-68, memenangi gelar liga kesembilan dan prestise klub makin melambung dengan sukses di Piala Winners Eropa, yang pertama dalam sejarah Milan. Menjadi juara liga membawa Milan kembali ke Piala Eropa di musim berikutnya dan pasangan Rivera-Prati bergaya di final di Stadion Bernabeu di mana mereka mengalahkan tim Belanda, Ajax, yang diperkuat Johan Cruijff muda, 4-1. Kiper Milan, Fabio Cudicini, mendapat julukan 'Laba Laba Hitam’ menyusul aksinya mencegah Manchester United mencetak gol di semifinal. Milan juga akhirnya menjadi Juara Dunia setelah menang 3-0 di San Siro yang diikuti dengan kekalahan 2-0 di Stadion Bombonera di Buenos Aires melawan Estudiantes. Kelas dan gaya Gianni Rivera membuat playmaker itu meraih Bola Emas sebagai Pemain Terbaik Eropa 1969, dan mendapat tribut indah ini: 'dalam dunia sepakbola yang gersang, Rivera satu-satunya yang memliki rasa puitis.'

1970/1985

Salah satu periode paling gelap dalam sejarah Milan di mana klub ini tak bisa banyak berpesta. Satu-satunya titik terang datang saat tim ini dianugerahi kehormatan untuk memakai 'Bintang' di kostum mereka setelah memenangi gelar liga ke-10, pada 1979. Tim ini juga tiga kali merebut Piala Italia serta satu Piala Winners Eropa.
Juara Italia ini dilatih oleh Nils Liedholm, yang memberikan debut kepada seorang pemain muda yang kemudian bakal menjadi kapten dan salah satu bek terbaik di dunia: Franco Baresi. Franco yang hebat ini bermain dalam laga kompetitif pertamanya buat Milan pada 23 April 1978 dalam kemenangan 2-1 atas Verona.
Tahun-tahun ini juga diwarnai datang dan perginya banyak pelatih dan pengunduran diri gelandang legendaris Gianni Rivera yang diangkat menjadi wakil presiden klub.
Delapan tahun pertama dari 1980-an menjadi saksi turunnya standar yang sebelumnya sangat tinggi di mana tim ini bermain selama dua musim di Serie B. Meski begitu, tak semuanya merupkan kabar buruk karena Paolo Maldini naik ke pentas sepakbola saat ia membuat debutnya pada 20 Januari 1985 dalam sebuah hasil imbang 1-1 lawan Udinese. Paolo, tentu saja, kemudian mengikutin jejak Baresi dan menjadi kapten tim ini meraih sukses di dalam dan luar negeri.

1985/2007

Setelah meraih sukses di musim-musim sebelumnya, Nils Liedholm diangkat kembali menjadi pelatih. Meski begitu, hasil-hasil yang diraih tak meningkat baik di liga atau di kompetisi piala. Klub ini sudah sampai pada masa di mana dibutuhkan perombakan besar-besaran dan pada 24 Maret 1986, Silvio Berlusconi diangkat sebagai presiden Milan ke-21.
Presiden baru ini memutuskan untuk secara radikal memperkuat tim dan mengambil keputusan untuk turun ke pasar transfer. Pada musim 1986/78, para pemain seperti Roberto Donadoni, Dario Bonetti, Giuseppe Galderisi, Daniele Massaro dan Giovanni Galli direkrut untk digabungkan dengan bintang Inggris Mark Hateley dan Ray Wilkins. Butuh waktu bagi para pemain baru ini untuk beradaptasi, tapi Milan berhasil lolos ke Piala UEFA berkat kemenangan atas Sampdoria dalam play-off di mana Massaro mencetak satu-satunya gol dalam laga itu di perpanjangan waktu.
Musim 1978/89 adalah saat kehadiran Arrigo Sacchi. Pelatih baru ini merupakan tokoh zonal marking, total football, beserta tekanan dan kecepatan terhadap lawan saat mereka menguasai bola. Bersama dengan kehadiran bintang-bintang Belanda Marco Van Basten dan Ruud Gullit, tim ini kemudian memasuki era baru dan mengasyikkan yang kemudian mengubah sepakbola tak hanya di Italia, tapi juga di dunia. Pemain tim yunior Alessandro Costacurta juga dipromosikan ke tim inti dan Milan berhasil mengubah musim itu menjadi salah satu momen luar biasa. Terlepas dari sanksi di luar lapangan, termasuk dinyatakan kalah 0-2 dari Roma berdasarkan keputusan pengadilan olahraga, tim ini berjuang bangkit dan bersaing dengan Napolinya Diego Maradona di puncak klasemen. Sebuah kemenangan 3-2 atas Napoli di stadion San Paolo pada 18 Mei 1988 memberikan Milan gelar liga ke-11 dan yang pertama di era Berlusconi.
Duet Belanda Gullit dan Van Basten diikuti rekan senegaranya, Frank Rijkaard, untuk membentuk satu trio baru dari satu negara yang sama mirip dengan Gunnar Nordhal, Nils Liedholm dan Gunnar Gren - 'Gre-No-Li' – di tahun 1950-an. Dari situ sukses demi sukses diraih. Di musim 1988/89, Milan menguasai Eropa, merebut Piala Champions setelah menekuk Vitocha, Red Star Belgrade, Werder Bremen dan kemudian Real Madrid di semifinal untuk mencapai final lawan Steaua Bucarest. Lebih dari 100.000 penonton memadati stadion Nou Camp di Barcelona untuk menyaksikan Milan menang telak 4-0. Di bawah asuhan Sacchi, tim ini memenangi satu gelar liga, dua Piala Champions, dua Piala Interkontinental, dua Piala Super Eropa dan satu Piala Italia.
Mantan gelandang Milan Fabio Capello menggantikan Sacchi di awal musim musim 1992/93 tapi tim ini terus mendominasi di dalam dan luar negeri, memenangi empat gelar liga (tiga secara beruntun), tiga Piala Super Italia, satu Piala Champions (dimenangi dengan kemenangan tak terlupakan di final lawan tim favorit Barcelona) dan satu Piala Super Eropa.
Periode antara 1986 dan 1996 tak diragukan lagi merupakan periode paling subur, tak hanya berdasarkan jumlah trofi yang dimenangi, tapi juga dari segi penampilan bermutu tinggi dan permainan mengasyikkan. "Yang Abadi " dan "Yang Tak Terkalahkan ", julukan mereka, membawa sepakbola ke level baru, tapi di akhir 90-an tak sepositif awal dekade itu. Klub ini berganti-ganti pelatih (Tabarez, kemudian Sacchi dan Capello lagi) tapi dengan kehadiran Alberto Zaccheroni pada 1999, Milan memenangi gelar liga yang ke-16 di musim yang bersamaan dengan perayaan hari jadi klub yang seabad.
The period between 1986 and 1996 was without a doubt the most prolific period, not only in terms of the number of trophies won, but in the excellent performances and exciting style of play. "The Immortals" and "The Invincibles", as they were known, took the game to new heights but the late '90s were not as positive as the beginning of the decade had been. The club alternated between a succession of coaches (Tabarez, then Sacchi and Capello again) but with the arrival of Alberto Zaccheroni in 1999, Milan won its 16th league title in the same season as the club's centenary celebrations.
Sejarah Milan berikutnya membawa kita ke periode sekarang di mana Carlo Ancelotti mengambil alih posisi pelatih dari Fatih Terim, dan bertepatan dengan sukses tim ini memenangi Liga Champions 2003 ketika mereka mengalahkan rival sesama Italia, Juventus di final. Milan juga merebut Piala Italia dan Piala Super Eropa di tahun yang sama.
Gelar liga kembali ke kantor pusat klub di Via Turati di akhir musim 2003/04 yang merupakan gelar ke-17 dan tim ini memulai musim berikutnya dengan memenangi Piala Super Italia pada 21 Agustus. Meski begitu, musim 2004/05 kemudian meninggalkan rasa pahit di mulut, dan terlepas dari sejumlah penampilan hebat, tim ini gagal menyamai prestasi musim sebelumnya. Sebaliknya, musim 2006/2007 merupakan salah satu kerja istimewa dalam segi perjuangan, keberanian dan sukses. Milan diberi peluang sempit menyusul hukuman yang dijatuhkan hakim olahraga di awal musim, tapi para pemain dan staf pelatih ‘menyingsingkan lengan baju mereka’ untuk membalikkan keadaan dengan cara yang mengangumkan. Para pemain dipanggil lebih awal dari liburan musim panas mereka, dengan beberapa di antara mereka baru saja memenangi Piala Dunia. Skuad ini berkumpul di Milanello, bersatu dan penuh determinasi, dan mereka lolos ke fase grup Liga Champions berkat kemenangan dalam pertarungan dua leg melawan Red Star Belgrade di babak kualifikasi. Milan juga membuat awal baik di liga, tapi harus membayar mahal atas minimnya persiapan seiring dengan waktu yang semakin menguras tenaga. Meski begitu, sejumlah latihan di udara hangat di Malta saat liburan musim dingin merevitalisasi tim. Para pemain Carlo Ancelotti dalam perfroma luar biasa memasuki fase terakhir musim itu hingga mereka mencapai target 4 Besar di liga dan Liga Champions. Dengan diamankannya posisi keempat, final di Athena mempertegas kekuatan karakter tim ini karena mereka berhasil mengatasi ketidakadilan, dengki dan ktidakberuntungan yang harus mereka jalani.
Salah satu trofi terakhir yang ditaklukkan adalah Piala Super Eropa yang dimenangi pada 31 Agustus 2007 di Montecarlo dalam final melawan Sevilla, pemegang Piala UEFA, sebuah pertandingannyang dimainkan tanpa antusiasme lantaran tewasnya pemain klub Andalusia itu, Antonio Puerta. Meski begitu, ada tugas penting satu lagi yang dijadwalkan buat Rossoneri di musim 2007/2008: perjalanan berat ke Jepang untuk memenangi Piala Dunia Klub FIFA, trofi interkontinental paling bergengsi yang bisa didambakan sebuah klub. Milan terbang dari Italia ke Yokohama siap untuk menghadapi tantangan ini dengan satu tambahan motivasi: memenangi trofi ini akan menjadikan Milan sebagai klub paling sukses di dunia dengan jumlah trofi internasional terbanyak yang pernah dikoleksi dan karenanya, mengalahkan klub Argentina Boca Juniors. Setelah memenangi semifinal lawan Urawa Red Diamonds, tim Ancelotti mulai berkonsentrasi dan penuh tekad untuk laga final lawan Boca. “Derby Dunia ” ini pun digelar: penampilan Rossoneri terbilang sempurna, spektakuler dan hasil akhir, 4-2 buat mereka, menobatkan Milan sebagai klub paling sukses di dunia. Kota Milan dan seluruh fans Milan bersama para pemain merayakan target prestisius yang tercapai berkat kekuatan dari sebuah kelompok fantastis yang mampu memberikan momen-momen yang sangat istimewa.

Dalam beberapa tahun terakhir Rossoneri, yang empat kali lolos ke semifinal kompetisi utama Eropa dalam lima tahun, telah mengukuhkan mereka sebagai pemain kunci dalam skenario nasional dan internasional, dan siap untuk meraih prestasi baru dengan dukungan antusiasme banyak fans di Italia dan luar negeri dan dengan lebih dari seratus tahun tradisi dari emosi dan kesuksesan.

referensi :
http://www.acmilan.com/id/club/history

Jumat, 04 Januari 2013

Kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.


Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961)
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957)
Tipe-Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
 Teori Kepemimpinan
1.  Teori Great Man dan Teori Big Bang
Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang dilahirkan ke dunia.Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin bukan diciptakan, tetapi melainkan dilahirkan.
2.  Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian / Trait Theories  
Dalam teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.  Dan titik tolak teori ini menyebutkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian  yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
 3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.
Berikut ini merupakan bagian dari Teori Perilaku :
  • Teori X dan Y
  • Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
  • Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
  • Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
  • Managerial Grid
  • Empat Sistem Manajemen Likert
4.  Teori Kontingensi atau Teori Situasional  
Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini menyebutkan bahwa resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bhw tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi.
Referensi :
http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin-dalam-bahasa.html
http://komanganombudiutama.blogspot.com/2012/01/definisi-dan-tipe-tipe-kepemimpinan.html
http://rosdianya.wordpress.com/2011/12/20/teori-teori-kepemimpinan/

Perubahan dan perkembangan Organisasi

Faktor-faktor penyebab Perubahan organisasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
Faktor Intern
a.  Perubahan kebijakan lingkungan
b.  Perubahan tujuan
c.  Perluasan wilayah operasi tujuan
d.  Volume kegiatan bertambah banyak
e.  Sikap & perilaku dari para anggota organisasi.

Faktor Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Proses dari perubahan:

  • Mengadakan pengkajian 
  • Mengadakan identifikasi 
  • Menentukan strategi 
  • Melakukan evaluasi.

Sikap dalam menghadapi perubahan lingkungan:

  • Mengadakan perubahan struktur organisasi. 
  • Mengubah sikap & perilaku pegawai. 
  • Mengubah tata aliran kerja. 
  • Mengubah peralatan kerja. 
  • Mengubah prosedur kerja. 
  • Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personel.

Ciri Perkembangan Organisasi.

          Ciri-ciri perkembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai dan struktur organisasi. Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a)  Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b)  Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
c)  Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d)  Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
e)  Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
f)   Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

Metode Pengembangan Organisasi

Metode Pengembangan Perilaku:

  •  Jaringan Manajerial (managerial Grid)
  • Latihan kepekaan
  • Pembentukan Tim
  • Umpan Balik Survei

Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap :
  • On the job training
  • Job Instruction Training
  • Of the job training
  • Vestibule training






 Referensi :
http://anissaisyaa.blogspot.com/2012/01/pengembangan-organisasi.html

Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi menurut para ahli

Raymond Ross : Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller : Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers : Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Carl I. Hovland : Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.

Unsur-Unsur Komunikasi

1. Sumber : Dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.
2. Komunikator
3. Pesan : Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
4. Channel/ Saluran : Saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media.
5. Komunikasi
6. Efek : hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Proses penyaluran komunikasi secara primer
Proses penyaluran komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Proses penyaluran komunikasi sekunder
Proses penyaluran komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Hambatan-Hambatan Komunikasi

Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
a.Hambatan sematik
Komunikasi yg disebabkan oleh fakor bahasa  yang digunakan oleh para pelaku komunikasi
b.Hambatan mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh faktor elektrik, mesin atau media lainnya
c.Hambatan antropologis
Hambatan yg disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
d.Hambatan psikologis
Hambatan yg disebabkan oleh faktor kejiwaan .
Klasifikasi Komunikasi pada Organisasi


Komunikasi dilihat dari segi sifatnya :
  • Komunikasi Lisan yaitu menyampaikan informasi dan tanggapan secara langsung dengan berbicara        
  • Komunikasi Tertulis yaitu menyampaikan informasi dan tanggapan secara tertulis dengan menuliskan sebuah surat baik kepada penerima maupun pengirim pesan

Komunikasi dilihat dari segi arahnya :
  • Komunikasi ke atas yaitu komunikasi yang dilakukan dari bawahan ke atasan dalam sebuah organisasi
  • Komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang dilakukan dari atasan ke bawahan dalam sebuah organisasi
  • Komunikasi setingkat yaitu komunikasi yang dilalakukan setara atau sesama anggota organisasi
  • Komunikasi searah yaitu komunikasi yang hanya dilakukan satu arah saja tanpa danya feed bak atau timbal balik, biasanya komunikasi ini bersifat perintah
  • Komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang dilakukan 2 arah dan mengakibatkan adanya feed back atau tumbal balik

Komunikasi menurut keresmiannya : 
  • Komunikasi Formal yaitu komunikasi yang dilakukan secara resmi, contohnya adalah pada saat rapat
  • Komunikasi Informal yaitu komunikasi yang dilakukan antar teman dan besifat biasa saja

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
http://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/pengertian-dan-unsur-unsur-komunikasi/
http://tarsisiusrahmat.blogspot.com/2012/06/menyalurkan-ide-melalui-komunikasi.html
http://aloel129.blogspot.com/2012/05/hambatan-hambatan-komunikasi.html
http://3rest.wordpress.com/2012/01/02/hambatan-dan-klasifikasi-komunikasi-dalam-organisasi/

Proses Mempengaruhi


Proses mempengaruhi

Adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi individu ataupun kelompok baik maupun tidak baik yang mengakibatkan terjadinya perubahan sikap, perilaku serta kebiasaan terhadap indvidu maupun kelompok tersebut.


Metode mempengaruhi
•Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
•Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
•Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
•Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.

Daerah pengaruh:

Antar individu
Individu dengan kelompok
Kelompok dengan individu

Elemen-elemen proses mempengaruhi:

- Orang yang mempengaruhi
- Metode mempengaruhi
- Orang yang dipengaruhi

Proses Pengambilan Keputusan

Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :

Identifikasi dan diagnosis masalah:
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil –hasil


Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin

Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan

Teknik Pengambilan Keputusan :
• Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal

Referensi:

http://muhamadiqbalgustiandi.blogspot.com/2012/01/proses-organisasi-proses-mempengaruhi.html
http://mizan92.wordpress.com/2012/01/12/proses-mempengaruhi-dan-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/
http://aloel129.blogspot.com/2012/05/proses-pengambilan-keputusan-contoh.html

Konflik Organisasi

Konflik

Definisi Konflik Menurut Para Ahli
-Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
-Menurut Pace & Faules (1994), Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami
-Menurut Devito (1995), Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda

Jenis-jenis Konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi : konflik peran
Konflik antara kelompok-kelompok sosial :konflik antar keluarga
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir : polisi melawan massa
Koonflik antar satuan nasional : kampanye, perang saudara
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.
Strategi Penyelesaian Konflik

1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
 2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
 3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
 4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak
.
 5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Motivasi
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Teori Motivasi

Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Teori evaluasi kognitif
Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.
Teori penentuan tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan
Teori penguatan
Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan. 
Teori Keadilan
Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan
Teori harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http://aloel129.blogspot.com/2012/05/strategi-penyelesaian-konflik.html