Kamis, 19 April 2012

IBU


 
‘Pernah kau rindu aku?’
Tiba-tiba pertanyaanku
ditertawakan langit
Sesungguhnya, lumrah sekali
beberapa ibu melahirkan bayinya
jauh di luar ingatannya
Membujuk diri sendiri, sungguh tidak mudah;
kau sedang memasak pepes ikan teri
dengan bumbu cinta menanti di beranda
kapan aku pulang ke pelukan teduhmu
Ibu bisa punya seribu wajah sejuta hati
ibu bisa jadi bulan dalam mimpi
lebih sering lagi ia jadi beludak
dalam kehidupan sehari-hari
kadang-kadang ia mawar
sekaligus duri batangnya
Ibu pasti marah kalau kuminta
sekali-kali jadi bunda theresa
Sesungguhnya sederhana saja,
kalau ia mencintaiku, aku tak kan ada
di perempatan jalan ini bersama
harapan-harapan berjatuhan
seperti gerimis
Sering aku bermimpi;
Ibuku adalah megawati yang menjual kharisma
Ibuku adalah karlina yang menaburkan air mata
Ibuku adalah khofifah yang membagikan kata-kata
Sekali-kali ibuku ada di antara perempuan-perempuan
berselendang sutera menawarkan nasi bungkus
Tapi tak satupun yang berani
menawarkan pelukan
Tak satu pun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar