Kamis, 19 April 2012

ketika si idiot jatuh cinta



Dulu pernah aku berdiam dalam kata-kata, mencoba bernegosiasi dengan
hatinurani yang tak henti-hentinya memprotes agar aku berhenti saja
mencintaimu. Sebab cinta yang tak berbalas itu taik kucing.
tetapi tetap saja aku
mencintaimu
Dengan lapang dada aku menyaksikan kau kawin dengan bulan kau kawin
dengan angin kau kawin dengan kupu-kupu kau kawin dengan kembang
bakung……..bahkan kau juga kawin dengan matahari . Lantas kau terbakar
hangus jadi debu.
tetapi tetap saja aku
mencintaimu
Seperti seekor burung yang tercecer dari kelompoknya aku menepi di
pucuk angin dan bernyanyi sendiri sembari menggenggammu dalam mimpi.
Susah payah logika meyakinkanku bahwa ombak takkan pernah kepingin
menetap di daratan. Meski memang sekali-kali ia mengunjungi kita, tapi
cuma mau mengembalikan botol aqua dan plastik chiki yang tercecer
ketika kau mengunjunginya di samudra.
tetap saja aku
mencintaimu
Lama aku berdiam dalam senyap,menjauh dari kata-kata, bermusuhan
dengan
logika. Terlalu lama mereka menyiksaku; memakiku; idiot! Padahal
kesalahanku cuma satu: jatuh cinta padamu!
Hai! Aku si idiot, jatuh cinta padamu. Dan aku bahagia.
Peduli apa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar